PENGUJIAN LEAD APRON MENGGUNAKAN METODE RADIOGRAFI DI UNIT RADIOLOGI RUMAH SAKIT PEKANBARU MEDICAL CENTER

Fariuzi, Fariuzi (2024) PENGUJIAN LEAD APRON MENGGUNAKAN METODE RADIOGRAFI DI UNIT RADIOLOGI RUMAH SAKIT PEKANBARU MEDICAL CENTER. D3 Teknik Radiologi thesis, Universitas Awal Bros.

	Text KTI_FARIUZI_21002019 (1).pdf Download (2MB)
	Text BAB1_FARIUZI.pdf Download (282kB)
	Text DAFTARPUSTAKA_FARIUZI.pdf Download (381kB)

Abstract

Lead apron merupakan alat pelindung diri yang fungsinya adalah untuk melindungi pekerja radiasi dari efek berbahaya radiasi pengion. Unit Radiologi Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center memiliki 6 buah lead apron, diantara 6 buah lead apron tersebut hanya 2 buah lead apron yang telah dilakukan pengujian pada tahun 2018, sedangkan menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1250 Tahun 2009, uji lead apron wajib dilakukan dalam 1 tahun sekali. Tujuan penelitian untuk mengetahui hasil uji serta kelayakan lead apron di Unit Radiologi Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional. Penelitian dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan pengujian, pada tahap pengujian dilakukan dengan cara menyinari seluruh permukaan lead apron menggunakan pesawat sinar-X, kemudian dilakukan pengukuran menggunakan computed radiography. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan dibandingkan pada teori Lambert (2001). Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 5 lead apron yang diuji terdapat 4 lead apron yang melebihi standar kerusakan yaitu lead apron 1, 2, 4 dan 5. sedangkan lead apron 3 tidak terdapat kerusakan. Lead apron 1, 2, 4, dan 5 dinyatakan tidak layak untuk digunakan, sedangkan lead apron 3 masih dalam kondisi baik dan layak untuk digunakan bagi petugas maupun masyarakat. Kata Kunci : Proteksi alat pelindung diri, kendali mutu. Kepustakaan : 32 (2001-2022). Lead apron is a personal protective equipment, whose function is to protect radiation workers from the harmful effects of ionising radiation. The Radiology Unit of Pekanbaru Medical Centre Hospital has 6 lead aprons, among the 6 lead aprons only 2 lead aprons have been tested in 2018, while according to the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 1250 of 2009, lead apron tests must be carried out once a year. The purpose of this study was to determine the test results and feasibility of lead apron in the Radiology Unit of Pekanbaru Medical Centre Hospital. T This type of research is quantitative research with an observational approach. The research was conducted by observation, documentation, and testing, at the testing stage it was done by irradiating the entire surface of the lead apron using an X-ray plane, then measurements were taken using computed radiography. The data obtained was analysed descriptively by comparing it to Lambert's (2001) theory. The results showed that of the 5 lead aprons tested there were 4 lead aprons that exceeded the damage standard, namely lead aprons 1, 2, 4 and 5. while lead apron 3 had no damage. Lead Apron 1, 2, 4, and 5 are declared unfit for use, while lead apron 3 is still in good condition and suitable for use for officers and the public. Keywords: Protection, quality control, personal protective equipment. Literature: 32 (2001-2022).

Item Type:	Thesis (D3 Teknik Radiologi)
Subjects:	D3 Radiologi > X-Ray Konvensional
Divisions:	Fakultas Ilmu Kesehatan > D3 Radiologi
Depositing User:	Fariuzi Fariuzi
Date Deposited:	27 Feb 2025 02:48
Last Modified:	27 Feb 2025 02:48
URI:	http://repository.univawalbros.ac.id/id/eprint/448

Actions (login required)

View Item